Blok Uni Eropa (UE) yang beranggotakan 27 negara menorehkan sejarah baru dengan memilih presiden dan menlu pertamanya. Pemilihan ini digelar di Brussels, Belgia Sabtu (21/11).
PM Belgia Herman van Rompuy terpilih sebagai presiden pertama mereka. Sementara anggota Komisaris Eropa, Lady Catherina Ashton, diangkat menjadi menlu pertama yang akan mendampingi Rompuy.
Rompuy menyatakan penyesalannya melepaskan jabatan perdana menteri Belgia, tapi menerima tantangan sebagai pemimpin negara-negara anggota yang kerap bertikai soal agenda-agenda nasional yang mendesak.
“Sekalipun sangat sulit melepaskan tanggungjawab saya sebagai pemimpin negara, saya menerima keputusan anda dan saya mengucapkan terima kasih yang kalian embankan kepada pundak saya,” ucap Rumpuy, yang akan mulai mengemban tugas itu pada 1 Januari 2010.
Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyambut baik terpilihnya Rompuy sebagai satu langkah untuk memperkuat upaya Eropa meningkatkan perdamaian, keamanan, HAM dan pembangunan berkelanjutan.
“Sekjen Ban berharap dapat bekerja sama lebih erat dengan Rompuy dan Ashton guna memperkokoh kerjasama UE dan PBB,” demikian pernyataan PBB. Kedua pemimpin tersebut akan memulai tugasnya Desember, ketika Kesepakatan Lisabon mulai berlaku.
Dengan Kesepakatan Lisabon yang segera memasuki masa berlakunya, Ban berharap proses integrasi UE akan memperkokoh dukungan kawasan bagi berbagai upaya global di bidang perdamaian, keamanan, HAM dan pembangunan berkelanjutan.
Sementara itu Presiden AS Barack Obama juga menyambut baik pengangkatan itu. Obama mengatakan, ini akan menjadikan Eropa sebagai “mitra yang bahkan lebih kuat” bagi AS.
Gedung Putih menegaskan dalam satu pernyataan, pengangkatan tersebut “akan memperkokoh keberadaan UE dan menjadikannya sebagai mitra yang bahkan lebih kat untuk AS.” (in/ad/ika- www.esqmagazine.com)
0 comments:
Post a Comment