Home »Unlabelled » FOSMALANG 165:Selain Senyawa Beracun, Bakteri pun Ada dalam Rokok
Wednesday, November 25, 2009
FOSMALANG 165:Selain Senyawa Beracun, Bakteri pun Ada dalam Rokok
Sebuah studi mengungkap, bukan hanya 4.000 senyawa kimia beracun yang terkandung dalam rokok, tapi juga bakteri. Bahkan tak hanya satu jenis bakteri yang bersarang di balik rajangan tembakau kering itu, tapi hingga ratusan jenis bakteri dari 15 kelas berbeda.
Sebuah studi tim internasional yang beranggotakan ilmuwan Kanada dan Prancis itu mengungkap bahwa beberapa jenis bakteri itu diketahui sebagai penyebab penyakit pada manusia. Riset yang dilakukan tim peneliti kesehatan lingkungan dari University of Maryland, Amerika Serikat, dan ahli ekologi mikroba di Ecole Centrale de Lyon di Prancis itu adalah studi pertama yang memperlihatkan bahwa tanpa kandungan zat kimia berbahaya pun rokok sudah berbahaya.
"Belum ada studi yang mengevaluasi secara komprehensif keragaman bakteri dalam rokok dan dampak mikroba itu terhadap penyakit pernapasan pada perokok dan orang bukan perokok di sekitarnya yang terkena asapnya," kata tim itu dalam laporannya. "Studi sebelumnya hanya memperlihatkan bahwa merokok diasosiasikan dengan kolonisasi bakteri patogen dan peningkatan risiko infeksi paru-paru."
Menurut laporan yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health Perspectives itu, rokok dapat menjadi sumber langsung paparan terhadap beragam mikroba patogen di antara para perokok dan orang lain yang terpapar pada asap kedua (perokok pasif).
"Kami terkejut ketika mengidentifikasi begitu luasnya keragaman bakteri patogen pada manusia, yang terdapat dalam produk ini," kata peneliti utama riset itu, Amy R. Sapkota, yang juga staf pengajar di School of Public Health di University of Maryland. "Rokok yang kami uji penuh dengan bakteri, sesuai dengan hipotesis, tapi kami tak menyangka akan menemukan begitu banyak bakteri yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia."
Rokok yang diteliti oleh Sapkota dan timnya adalah rokok yang ada di pasaran. "Jika organisme semacam itu dapat bertahan hidup terhadap proses merokok, dan kami percaya mereka bisa, bakteri itu kemungkinan punya kontribusi terhadap penyakit menular maupun kronis yang diderita perokok dan individu yang terpapar asap tembakau," kata Sapkota. "Kita harus menelaah lebih lanjut tentang kandungan bakteri dalam sebatang rokok, yang diisap oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia."
Tim peneliti itu yakin jumlah bakteri yang terdapat dalam satu batang rokok sebenarnya jauh lebih besar dari ratusan spesies yang mereka temukan. Tes lanjutan tampaknya akan meningkatkan jumlah itu secara signifikan.
Para ilmuwan menggambarkan studi itu baru foto pertama dari total populasi bakteri dalam rokok. Penelitian sebelumnya telah mengambil sedikit contoh tembakau dan menaruhnya dalam media kultur untuk melihat apakah bakteri itu bisa tumbuh. Namun, tim Sapkota mengambil pendekatan yang lebih holistik dengan menggunakan analisis DNA microarray untuk menaksir metagenome bakteri, keseluruhan materi genetik bakteri yang terdapat dalam rokok yang diuji.
"Riset ini juga studi pertama yang memberi bukti bahwa jumlah mikroorganisme dalam sebatang rokok mungkin sama banyaknya dengan kandungan zat kimianya," kata laporan itu.
Hasil riset Sapkota dan timnya memang mencengangkan. Keempat merek rokok yang mereka teliti, seperti Camel, Kool Filter Kings, Lucky Strike Original Red, dan Marlboro Red, menunjukkan adanya keanekaragaman bakteri yang amat luas, mulai mikroorganisme tanah hingga bakteri patogen manusia. Namun, tak ada perbedaan yang signifikan dalam keanekaragaman bakteri di antara keempat merek rokok yang dibeli secara acak di Lyon, Prancis, itu.
Bakteri patogen manusia yang ditemukan di semua merek rokok itu, antara lain Acinetobacter, yang diasosiasikan dengan infeksi paru-paru dan darah, Bacillus, yang diasosiasikan dengan antraks dan penyakit yang ditularkan lewat makanan, dan Burkholderia, yang beberapa bentuknya bertanggung jawab atas infeksi pernapasan.
Selain itu, bakteri Clostridium, yang diasosiasikan dengan infeksi paru-paru dan penyakit yang ditularkan lewat makanan, juga ditemukan dalam rokok. Begitu pula Klebsiella, yang kerap dikaitkan dengan berbagai infeksi paru-paru dan darah.
Tim itu juga mendapati kehadiran Pseudomonas aeruginosa, organisme penyebab 10 persen penyakit infeksi, yang memerlukan opname di Amerika Serikat.
"Setelah bisa menunjukkan bahwa sebungkus rokok penuh dengan bakteri, kami akan melakukan riset lanjutan untuk menentukan bagaimana peran organisme ini dalam penyakit yang berhubungan dengan tembakau," kata Sapkota.
Mereka akan meneliti apakah bakteri dalam rokok itu tetap selamat dari proses pembakaran dan menginvasi serta membentuk koloni dalam sistem pernapasan. Riset yang ada menunjukkan bahwa beberapa bakteri dapat menyebar dengan cara itu. Itu mungkin dapat menjelaskan fakta bahwa saluran pernapasan para perokok memiliki karakterisasi yang sama, yaitu tingginya kadar bakteri patogen. Tapi terbuka kemungkinan bahwa merokok membuat daya kekebalan tubuh alami melemah dan bakteri menyusup dari lingkungan biasa, dan bukan dari rokok. Riset lanjutan juga diperlukan untuk memastikan dampak bakteri rokok tersebut bagi kesehatan. (tmp/sam- esqmagazine.com)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment